Monday, April 19, 2010

Semangat Ngaji

Siang itu, Ummi sedang mengikuti kajian Islam rutin, tiap senin siang hingga sore. Sebagaimana biasanya, Nadya & Hilmi disuruh istirahat sebelum berangkat ke mushollah untuk mengaji. Mereka memang perlu istirahat dan menjaga kondisi tubuh. Anak-anak tetangga sudah banyak yang sakit karena fisik yang lemah. Apalagi cuaca sering berubah secara drastis dan tiba-tiba. Jadi, karena Nadya pulang sekolah jam 11 siang, dan akan mengaji jam 15.00 sore, maka mereka harus istirahat sejenak setelah makan siang dan main seperlunya.

Nadya baru bisa memejamkan mata sekitar pkl.14.00, sementara Hilmi sudah lebih dulu terbuai dengan mimpi-mimpinya. Pkl. 14.45, Abi mencoba membangunkan Nadya agar segera bersiap-siap ke mushollah. Nadya hanya membalik badannya dan terlelap kembali. Dia terbangun 1 jam kemudian.

Setelah mandi, Nadya mengambil buku gambarnya, kemudian mewarnainya sambil menunggu Hilmi bangun. Ia lupa dengan rencananya untuk mengaji sore itu. Ia terus asyik dengan bukunya.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ia ingat bahwa ia harus mengaji. Ia beranjak dari tempat duduknya menuju ke kamar tidur untuk melihat jam dinding. “Sudah jam 4 Abi. Aku mau ngaji…aku mau ngaji…”. Sambil nangis, ia memaksa Abi untuk mengganti pakaiannya. Abi mencoba meyakinkan bahwa waktu ngaji sudah selesai. “Ibu guru dan teman-teman Nadya sudah pulnag, Nak. Besok saja baru kita ngaji lagi, ya?”,bujuk Abi. Nadya tidak mau mengerti. Ia terus memaksa. Akhirnya, Nadya berangkat ke mushollah yang jaraknya sekitar 300 m dari rumah kost kami. Sendirian.

Sementara itu, Abi menunggu Hilmi yang masih tidur. Tak lama kemudian, Hilmi bangun dan langsung mandi. Ia tidak ngotot untuk berangkat ngaji setelah diberitahu bahwa waktu ngaji di mushollah sudah selesai. Ia hanya mencari kakaknya, Nadya.

Abi baru selesai membantu Hilmi mandi ketika terdengar sayup-sayup suara tangis Nadya. Abi segera menjemput Nadya di teras. Tak lama kemudian, Nadya tiba. Abi langsung menggendongnya. Dari isak tangisnya, sepertinya Nadya menangis sudah cukup lama. Setelah ditanya, rupanya ia menangis sejak di depan mushollah. Masya Allah…

Betapa sedihnya ia. Berangkat dari rumah, sebenarnya ia sudah tahu bahwa guru dan teman-temannya sudah pulang. Tapi ia masih menyimpan asa. Ternyata, ketika sampai di mushollah, ia menemukan pintu mushollah dalam keadaan sudah tertutup. Hatinya sakit sekali melihat kenyataan itu. Ia menangis sejadi-jadinya, sendirian, di depan mushollah, kemudian berlari pulang ke rumah dengan penuh kekecewaan. Rupanya, dalam perjalanan pulang, ia dapat musibah lagi. Kakinya tersandung benang anak-anak yang sedang main layangan di jalan. Ia jatuh. Tangisnya makin keras. Tangis itulah yang kedengaran sampai ke kamar kost kami.

Begitulah penuturan Nadya pada Abi yang membuat hati Abi mengharu-biru. Bisa dibayangkan, seorang anak usia 4 tahun mengalami kesedihan luar biasa seperti itu. Yang membuat Abi makin terharu adalah penyebab kesedihan itu. Bukan karena tidak dibelikan mainan. Bukan juga karena es krim yang menggiurkan. Bukan juga karena ditinggalkan teman mainnya. Nadya hanya mau ngaji di mushollah tanpa ingin ketinggalan barang sehari pun. Karena tidak ingin ketinggalan ngaji itulah, kadang-kadang ia tidak ingin memejamkan mata barang sejenak pun ketika disuruh tidur siang karena takut telat bangun.

[+/-] Selengkapnya...

Wednesday, April 7, 2010

Prestasi Pertama Nadya

Kemarin, Nadya berhasil mengukir prestasi pada ajang lomba antar PAUD se kota Depok. Lomba yang berlangsung di Taman Seni Ancol tersebut juga diikuti oleh PAUD Syakura Kids, tempat Nadya sekolah saat ini. Nadya dan beberapa orang temannya tampil dalam lomba tari kreasi. Lomba ini rutin diadakan oleh pemkot Depok, namun baru tahun ini PAUD Syakura Kids ikut serta. Alhamdulillah, mereka berhasil meraih juara ke-3.

PAUD Syakura Kids adalah sekolah baru. Mereka baru menerima siswa tahun ini. Maka Lomba kreasi seni antar PAUD se Kota Depok tahun 2010 ini adalah yang pertama mereka ikuti. Beberapa macam lomba diikuti oleh siswa-siswinya. Lomba tari kreasi guru, lomba mewarnai, lomba menyanyi, dan lain-lain.

Nadya diikutkan dalam Lomba Tari Kreasi Guru bersama 9 orang temannya. Latihan rutin mereka jalani. Dari 50 PAUD yang mengikuti lomba ini, Nadya dan teman-temannya berhasil meraih peringkat ke-3. Sangat membanggakan.

Ada cerita menarik lainnya tentang lomba ini seperti dituturkan oleh Ummu Nadya. "Saat bus tiba di Ancol, peserta lomba tari dari Syakura Kids berganti kostum, sebelum beranjak ke arena lomba. Mereka juga didandani. Ketika mau didandani, Nadya menolak. Segala macam kosmetik yang dipakaikan pada teman-temannya, tidak mau ia pakai. Pemerah pipi, kosmetik untuk mata, dan lipstik ditolaknya semua. Para guru sudah membujuk, ia tidak mau. Ibu-ibu siswi yang lain juga membujuk, ia tetap menolak. Sampai mau naik ke atas panggung, Nadya masih berusaha dibujuk, tapi ia bersikeras tidak mau pakai kosmetik. Ia hanya mau dipakaikan sedikit bedak, tipis. Semua orang bilang, mungkin karena ia tidak pernah melihat umminya pakai yang begituan, hehehe..."

[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA