Saturday, November 13, 2021

Menjemput Impian

Ummi dan Abi tidak tahu pasti, apakah Nadya sungguh-sungguh ingin melanjutkan pendidikannya di MAN Insan Cendekia Gorontalo atau tidak ketika mendaftar secara online beberapa bulan lalu. Yang jelas Ummi dan Abi baru yakin dengan pilihan Nadya itu saat dinyatakan lulus sebagai siswi MAN Insan Cendekia Gorontalo (MAN ICG). Dari 2 pilihan yang disediakan, Nadya memilih MAN ICG sebagai pilihan pertama. 

Akhirnya Nadya dinyatakan lulus. Karena kondisi masa pandemi sudah kondusif untuk pelaksanaan tatap muka, seluruh siswa kelas X pun diminta untuk segera masuk. Nadya tiba di kampus MAN ICG pada hari Sabtu, 6 November 2021.

[+/-] Selengkapnya...

Saturday, September 11, 2021

Terpisah

Akhirnya virus Covid-19 mampir ke rumah kami. Abi yang lebih dulu kena. Demam, sakit kepala, batuk-batuk, dan nyeri sendi muncul sejak tanggal 21 Juli 2021. Esoknya, Ummi juga mengalami gejala ynag sama. Tanggal 26 Juli, Abi dan Ummi sudah tidak tahan dengan pengobatan di rumah. Tante Arni menjemput mereka untuk dibawa ke RS Haji Makassar. Sementara Nadya dan adik-adik dijemput oleh Tante Misnah dan Om Mus untuk dibawa ke rumah mereka di Tangnggalla karena Nadya dan adik-adik tidak mungkin tinggal bertiga saja di Madani Land. Nadya dan Hilmi sudah sering menginap di rumah sepupunya, sehingga sudah terbiasa tidak bersama Ummi dan Abi. Meskipun begitu, 12 hari terpisah dengan Ummi dan Abi tentu berbeda rasanya. Itu berat bagi mereka berdua. Yang paling merasa berat dengan situasi tersebut adalah Aisyah. Dia yang masih 6 tahun belum biasa pisah tidur dengan Ummi dan Abi. Kadang pisah tidur dengan Abi, tapi ada Ummi bersamanya. Atau sebaliknya, jika Ummi sedang keluar kota, Aisyah tidur dengan Abi. Ketika Ummi dan Abi harus opname di rumah sakit karena positif Covid-19, itu untuk pertama kalinya Aisyah terpisah dari keduanya. Aisyah sangat sedih.

[+/-] Selengkapnya...

Saturday, January 16, 2021

Hilmi Maulana Al-Hafizh

Hari Jum'at kemarin adalah hari yang sangat berharga dalam kehidupan Hilmi. Siswa kelas Tahfizh di SMPIT Ar-Rahmah Makassar itu telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'annya 30 juz. Barokallaahu fiika, yaa Hilmi A-Hafizh.  

Hilmi masuk sebagai siswa baru di SMPIT Ar-Rahmah pada tahun 2019 lalu di kelas reguler. Pada awal semester II di kelas VII wali kelasnya merekomendasikan Hilmi untuk pindah ke kelas Tahfizh. Sang wali kelas melihat ada potensi dalam diri Hilmi untuk menjadi penghafal Al-Qur'an. Kemampuan membaca Al-Qur'an yang sudah cukup baik, jumlah hafalan saat masih SD yang memadai (3 juz), serta kecepatan dalam menghafal yang terbilang cepat adalah potensi yang terlihat dalam diri Hilmi untuk menjadi seorang calon hafizh. 

Awalnya, Hilmi tidak berkenan pindah ke kelas Tahfizh. Wali kelas, Abi, dan Ummi sudah membujuknya berulang kali, tapi dia tetap ingin di kelas reguler. Janji Ummilah yang akhirnya membuat Hilmi "tergoda" untuk pindah. Ummi menjanjikan untuk membelikan sebuah HP jika Hilmi sudah berhasil menyelesaikan 10 juz saja. Kini, bukan hanya 10 juz yang berhasil Hilmi selesaikan. Hilmi bahkan sudah menuntaskan 30 juz dari Al-Qur'an. 

Semoga hafalan 30 juz itu bisa terpelihara. Teruslah berinteraksi dengan Al-Qur'an, wahai Hilmi Al-Hafizh. Agenda Mutqin sudah menanti. Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan bagimu untuk membaca dengan baik Al-Qur'an itu, menghafalkannya dengan mantap, serta bisa memahami isinya, dan mengamalkannya, aamiin yaa Robbal 'aalamiin ...

[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA