Wednesday, March 11, 2009

Ada Program Tutor Sebaya di Rumah Kami

Sudah sejak lama kami menyediakan berbagai fasilitas belajar buat Nadya. Kami pun, terutama ummi, sangat intens mengajari Nadya macam-macam materi pelajaran. Belajar mengenal warna, mencocokkan bentuk, mengenalkan jenis-jenis hewan, buah-buahan, bunga, sampai pada mengenalkan huruf dan angka. Saat ini, sudah banyak hal diketahui oleh Nadya.Sementara itu, sejak usia satu setengah tahun, Hilmi sering mengikuti tingkah laku Nadya. Ketika Nadya memetik bunga, hilmi ikut melakukannya. Nadya menulis, Hilmi ikut pegang pensil dan kertas. Nadya berdiri di depan poster jenis-jenis hewan, Hilmi ada di belakangnya. Berbagai poster kami tempel di pintu, dinding rumah, bahkan di pintu lemari es.
Karena Hilmi berbuat anarkis terhadap poster-poster itu, akhirnya kami simpan agak lama.
Dua hari yang lalu, poster-poster itu kembali dipasang karena sudah tiba waktunya Hilmi mengenal hewan dan buah-buahan. Seperti biasa, ketika ummi mengenalkan sejenis buah pada Hilmi, Nadya ikut nimbrung. Dia menyebut nama buah itu, sebelum ummi menyebutnya.
Akhirnya, kami meminta Nadya yang mengajari Hilmi, agar dampak positifnya ada pada keduanya, Nadya dan Hilmi. Nadya pun memulai pelajaran. Berikut petikan dialog mereka:
Nadya : "Ini buah pepaya, adee'...."
Hilmi : " iyee..."
Nadya : "Ini buah mangga, adee'..."
Hilmi : "iyee..."
Nadya : "Ini buah anggur, adee'..."
Hilmi : "iyee...anggur"
Nadya : "Ini buah stoberi, adee'..."
Hilmi : "iyee...sobeeli"
Program tutor sebaya tanpa sengaja telah berlangsung di kediaman kami, tempat kami membangun madrasah dan lembaga pendidikan buat anak-anak cerdas seperti Nadya, Hilmi, dan (mungkin) adik-adik mereka nanti.

[+/-] Selengkapnya...

Dulu di Celana, Sekarang di Batu Kerikil

Ummi patut bangga sekaligus bersyukur lebih banyak. Soalnya, Hilmi sudah tidak terlalu banyak 'menyetor' pakaian kotornya kepada ummi tiap pagi. Sebabnya tidak lain karena dia sudah jarang kencing di celana. Kalau sedang tidur, Hilmi masih kencing di celana memang. Tapi kalau tidak sedang tidur, Hilmi akan mengeluarkan celana sebelum kencing di kamar mandi, di belakang rumah, atau di halaman depan rumah.
Biasanya, kalau mau kencing, Hilmi mencari tempat yang 'bagus' untuk dikencingi, seperti pot bunga atau batu kerikil.
jadi, kalau dulu kencing di celana, sekarang Hilmi memilih kencing di batu kerikil.

[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA