Sunday, February 5, 2012

Mantap Mentongi Hilmi

Hilmi memang sudah pandai berdebat dengan kakaknya, Nadya. Bukan hanya untuk urusan prioritas membeli mobil atau rumah bagi keluarga kami. Hilmi juga tidak sangat ngotot tatkala mendebat Nadya saat bermain. Hilmi dan Nadya sama-sama mau dianggap paling hebat, seperti siang tadi.

Nadya yang sedang asyik nonton tv tiba-tiba digelitik kakinya oleh Hilmi. Hilmi memang sering melakukan hal tersebut kalau lagi iseng. Nadya yang nampak tidak merasa geli membuat heran Hilmi yang kemudian bertanya, “kakak tidak geli?” Nadya tegas menjawab,”tidak”. “Kalau 100 orang gelitikin kaki kakak, bagaimana?”, tanya Hilmi lebih lanjut. Nadya yang sok hebat kembali menjawab tidak. “Kalau wan tausan (1000 orang, pen)?” kejar Hilmi. “Tidak”, jawab Nadya,”biar 1 juta orang juga, kakak tidak geli”. Jawaban Nadya membuat Hilmi gerah. Tak mau kalah dengan kakaknya, Hilmi mengeluarkan pertanyaan pamungkas. “Kalau Allah yang gelitikin, bagaimana?”. Nah, lho… Nadya hanya bisa menjawab dengan senyum.

Kala bermain di rumah, Nadya dan Hilmi juga sering berperan sebagai penjaja makanan dan minuman. Pembelinya? Siapa lagi kalau bukan Abi dan Ummi. Belum lama ini, Nadya dan Hilmi sedang main jual-jualan. Mereka nampak bersaing menawarkan makanan dan minuman jualannya. Nadya cukup kreatif dengan menuliskan daftar menu di secarik kertas, lalu menawarkan pada ‘calon pembelinya’. Hilmi tak mau kalah. Sambil membawa makanan jualannya di atas sebuah ‘piring’, dia mencoba menawarkan jualannya. “Beli makanan Hilmi saja, Bi. Hilmi jual makanan yang bikin sendawa”. Hehehe… Hilmi..Hilmi… Mantap mentongi Hilmi.

[+/-] Selengkapnya...

Rumah atau Mobil?

Entah bagaimana mulanya? Tiba-tiba saja Nadya dan Hilmi terlibat dalam debat yang cukup serius. Ini terjadi sekitar 1 pekan yang lalu.

Hilmi :Kapan sih abi beli mobil?
Abi :Insya Allah kalau sudah punya rezeki, nak.
Nadya :tidak usah beli mobil, Bi, rumah saja
Abi :memangnya kenapa Nadya sudah mau punya rumah?
Nadya :soalnya kakak mau punya kamar sendiri seperti kk Fany dan kk Sasa (tetangga kami, pen)
Hilmi :mobil saja, adek maunya mobil.
Nadya :rumah saja
Hilmi :memangnya kakak mau pakai helm terus kalau pergi-pergi? (maksudnya hanya pakai motor, pen)
Nadya :lebih baik pakai motor daripada mobil. Kalau naik mobil bisa muntah

Abi yang mendengarkan debat tersebut hanya bisa tersenyum kecut. Dalam hati Abi berujar, “anak-anakku berdebat seakan-akan saya sudah punya uang yang cukup untuk beli rumah atau mobil.” Kaciannn…. 

[+/-] Selengkapnya...

Kesan Islami

Dengan lingkungan yang positif, alhamdulillaah, Nadya sudah terbiasa berpakaian islami (baca: menutup aurat). Tiap kali bepergian, Nadya selalu mengenakan pakaian rapi lengan panjang disertai jilbabnya. Lebih dari itu, Nadya seringkali tidak mau melepas jilbabnya meskipun sedang kegerahan. Pada usianya yang sudah 6 tahun ini, Nadya kadangkala meminta jilbab saat akan keluar rumah untuk main dengan teman-temannya.

Lingkungan positif yang membuat Nadya terbiasa tampil islami juga mempengaruhi kesan Nadya terhadap penampilan islami. Suatu hari Nadya berujar, “Kalau perempuan gampang kita tahu kalau dia islam atau bukan, tapi kalau laki-laki tidak bisa”. Rupanya Nadya menganggap bahwa hanya yang perempuan yang pakai jilbab saja yang beragama Islam. Dengan kata lain, semua muslimah pasti pakai jilbab. Makanya, dia menganggap Ayu Ting-ting, Angelina Sondakh, dan beberapa perempuan yang sering dilihatnya di tv bukan orang Islam.

Mengetahui Nadya punya pandangan yang tidak lengkap tentang identitas keislaman, Abi dan Ummi memberinya pemahaman yang benar. Nadya mencoba menerima penjelasan yang didengarnya.

Enam hari yang lalu, ketika Nadya ikut Abi dan Ummi ke toko Alaska di kawasan Panakkukang, Nadya ikut dengan Abi sholat Ashar di musholla toko tersebut. Rupanya Nadya memperhatikan orang-orang yang juga sholat di tempat tersebut. Setibanya di rumah, Nadya mengungkapkan kesannya yang baru terhadap muslimah. “Betulmi, Bi… tidak semua perempuan Islam pakai jilbab. Tadi di Alaska Nadya lihat banyak perempuan habis sholat keluar dari musholla tidak pakai jilbab”. Jadi, Nadya sudah percaya kalau tidak semua muslimah pakai jilbab, kan?

[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA