Monday, November 16, 2009

Logat Nadya

Sebulan sudah Nadya berada di Depok sejak kedatangannya bersama Ummi dan Hilmi pada tanggal 16 Oktober lalu. Sedikit-banyak Nadya telah mengalami perubahan selama di Depok. Perubahan yang paling nampak adalah pada cara bicara alias logatnya.
Nadya (beserta Ummi dan Hilmi) ikut tinggal di kamar kost Abi di Jl.Kober Gg.Kasadaran No.6 Rt.03 Rw.05 Kelurahan Pondok Cina, Beji, Depok. Kebetulan banyak tetangga yang seusia dengan Nadya. Ada Eva, anak Pak Ketua RT. Ada Adrian, anak seorang juru cuci pakaian, serta Yulia, tetangga terdekat sekaligus cucu dari Baba Umsih, Sang empunya kamar kost yang Abi sewa. Teman-teman Nadya itu anak betawi semua. Tentu logat betawi mereka sangat kental mengingat usia mereka yang sudah lebih dari 4 tahun.
Suatu hari, ketika sedang bermain bersama Yulia dan Adrian, Nadya memperlihatkan beberapa bukunya yang berisi banyak gambar; berbagai macam buah, hewan, dan kendaraan. Yulia, seorang teman Nadya bertanya: "Gambar yang lain masih ada, nggak?". Berharap masih ada bukunya yang belum diambil, Nadya beranjak masuk ke kamar. Yulia yang tidak sabaran menyuruh Nadya bergegas sambil berteriak,"Nadya buruannn...!" Tidak lama kemudian Nadya datang sambil membawa buku berisi gambar beberapa hewan sambil berujar:"Ini beruangnya Yulia." Hehehe...rupanya saat itu Nadya belum paham maksud kata "buruan", sehingga ia mengira yang dimaksud adalah "beruang".
Kini, Nadya telah memahami banyak kosakata bahasa Betawi. Bahkan logat Nadya semakin hari semakin 'betawei' saja rasanya, seperti ketika menanyakan pada Ummi tentang sesuatu yang dilihatnya dari atas angkot, kemarin. "Ummi, itu apaan sih?"

[+/-] Selengkapnya...

Wednesday, November 4, 2009

Tergila-gila pada Kereta

Kita mungkin masih ingat betapa gemar Hilmi akan semua yang berwujud truk. Kalau kebetulan sedang di jalan dan melihat truk, Hilmi langsung mengalihkan pandangan pada kendaraan berukuran besar tersebut. Kalau lagi diajak membuka-buka buku berisi berbagai macam gambar benda, Hilmi akan berlama-lama memperhatikan gambar mobil, terlebih lagi mobil truk. Kalau dibelikan mainan, yang dipilihnya pun mobil truk. Tapi itu dulu. Sekarang Hilmi punya kegemaran baru.
Sejak hijrah ke Depok untuk menemani Abi studi S2 dua pekan lalu, Hilmi baru mengenal kereta listrik (KRL). Alat transportasi yang satu ini langsung dikenalkan oleh Abi pada Hilmi (dan juga Nadya) sehari setelah mereka tiba di Depok, tempat abi tinggal. Abi mengajak mereka beserta Ummi jalan-jalan ke Jakarta naik KRT Ekonomi AC. Sepulang dari jalan-jalan 'menikmati' KRT, Hilmi selalu bertanya:"Manami keretanya?". Sejak saat itu rasa penasarannya dengan kereta melebih yang lain, bahkan truk sekalipun. Nampaknya, truk sudah dilupakan oleh Hilmi sejak mengenal kereta.
Sabtu pekan lalu, Ummi mengusulkan untuk jalan-jalan ke danau UI. Dari Jl.Kober, tempat Abi menyewa kamar kost, danau UI dapat dijangkau dengan naik angkot (angkutan kota). Cukup dekat sebenarnya. Naik angkot sampai di Pocin (Pondok Cina), kemudian jalan kaki menuju ke danau UI.
Kebetulan jalan yang dilalui untuk menuju ke danau UI dari Pocin melewati stasiun kereta. Berulang kali Hilmi berhenti ketika mendengar suara kereta datang dan pergi. Dia mengalihkan pandangan ke arah lain saat kereta tidak lagi terlihat dan suaranya tidak lagi terdengar.
Pulang dari danau, Hilmi memaksa untuk naik kereta. Saat diberitahu bahwa banyak yang harus dikerjakan di rumah segera (Ummi harus mencuci pakaian & Abi harus mengerjakan tugas kuliah), Hilmi tetap memaksa untuk pulang ke Kober naik kereta. Jadilah Abi membeli 2 lembar karcis ekonomi harga Rp 1.500,- per lembar. Namanya saja kereta ekonomi, gerbongnya selalu sesak dengan penumpang. Jangankan untuk berdiri, untuk masuk saja sulit sekali. Dua kereta ekonomi telah lewat tanpa ada peluang untuk naik. Beberapa kereta ekonomi AC dan express juga sudah berlalu. Hilmi makin merengek untuk segera naik kereta.
Akhirnya, tibalah kereta ekonomi yang ke-3. Lagi-lagi penuh sesak dengan penumpang. Tapi, agar pekerjaan di rumah segera bisa diselesaikan, Ummi & Abi mengejar-ngejar kereta untuk mencari sedikit tempat. Ada memang. Di ruang masinis bagian belakang. Tempatnya kecil dan juga penuh. Hanya ada sedikit tempat untuk berdiri. Ummi pun segera naik sambil menggendong Hilmi. Abi ikut di belakangnya sambil menggendong Nadya.

[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA