Sunday, December 29, 2013

Minat Baca

Senin lalu, tanggal 23 Desember, SDIT Ar-Rahmah Makassar membagikan laporan hasil belajar (rapor) siswa-siswinya untuk semester I (ganjil) 2013/2014. Nadya dan Hilmi pun menerima rapornya melalui Abi.

Nilai rapor Nadya dan Hilmi sangat bagus. Nilai mereka lebih tinggi dari KKM dan nilai rata-rata kelas. Catatan kepribadian mereka juga baik, kecuali satu-dua point yang masih dapat nilai C. Meskipun tidak ada catatan prestasi dalam bentuk peringkat/rangking, wali kelas Nadya mengatakan bahwa nilai total Nadya yang tertinggi di kelasnya. Wali kelas Hilmi juga mengatakan bahwa Hilmi termasuk yang menonjol prestasi akademiknya di kelas.

Abi dan Ummi cukup senang dengan prestasi belajar anak-anak mereka, tapi Abi dan Ummi tidak terlalu peduli dengan nilai-nilai mereka, meskipun mereka mendapat prestasi tertinggi. Yang lebih menggembirakan bagi Abi dan Ummi adalah mulainya terbangun tradisi akademik anak-anak mereka. Abi dan Ummi sepakat dengan himbauan dari ust. Anis Matta bahwa orangtua hendaknya lebih mengutamakan membangun tradisi belajar anak-anak mereka dibandingkan dengan prestasi belajar berupa nilai-nilai.

Tradisi belajar yang makin nampak pada diri Nadya dan Hilmi adalah hobi membaca. Sejak usia 3 tahun, mereka sudah tertarik dengan buku-buku bacaan, meskipun karena tertarik dengan gambarnya. Akhir-akhir ini mereka sudah semakin mendalami isi buku yang mereka baca. Beragam jenis buku telah mereka baca, seperti cerita tentang dunia hewan, kisah para nabi dan rasul, serial panca indera, buku pintar makanan bergizi, dan beberapa jenis ensiklopedi. Bahkan mereka sudah membaca buku serial “My first Islamic EncyclopeBee: Miracles of Quran”.

Dalam masa liburan setelah penerimaan rapor sekaligus liburan akhir tahun ini, Nadya sudah menamatkan sebuah novel anak Jepang setebal 271 halaman. Judulnya adalah Totto-chan. Ia tamatkan buku itu dalam 5 hari. Itupun sering diselingi dengan kegiatan bermain. Awalnya Nadya tidak tertarik dengan novel tersebut karena terlihat cukup tebal, tapi karena buku-buku bacaan yang dia suak sudah dia baca berulang-ulang, maka dia mencari buku lain.

[+/-] Selengkapnya...

Saturday, December 28, 2013

Happy Mother's Day

Pada tanggal 22 Desember yang lalu, Nadya dan Hilmi turut memperingati Hari Ibu (Mother's Day). Mereka memberikan ucapan "Selamat Hari Ibu" kepada ibu mereka, Si Ummi. Ucapan selamat mereka persembahkan dalam bentuk membuat tulisan "I love u mom" di kertas berwarna. Kertas berwarna tersebut digunting hingga berbentuk lambang hati (love). Penghargaan khusus kepada orang yang melahirkan mereka itu diteruskan pada momen Penerimaan Rapor Semester Ganjil di sekolah mereka sehari setelahnya.

Wujud penghargaan khusus kepada orang yang melahirkannya pada Hari Ibu tersebut juga Nadya perlihatkan dalam bentuk lain. Ia membuat puisi untuk Si Ummi. Berikut puisi karya original Nadya yang berjudul "Bunda":


Bunda
kau adalah wanita yang paling kucintai
kau adalah wanita yang paling cantik
kau wanita yang sangat baik
kau adalah pahlawanku

Bunda yang kucintai
terima kasih atas kasih sayangmu
i love bunda

[+/-] Selengkapnya...

Saturday, December 7, 2013

Bakat Menulis

Meskipun belum dimuat hingga 2 edisi terakhir (hingga Desember 2013), Abi dan Ummi tetap bangga punya anak seperti Nadya yang sudah nampak bakatnya dalam menulis. Tinggal tunggu waktu saja. Insya Allah nanti akan diterbitkan juga. Atau mungkin Nadya akan menulis yang lain lagi dan mengirimkan lagi tulisannya.

Bulan Oktober lalu, Nadya membuat tulisan bertajuk "Pengalamanku" ke redaksi Majalah Ummi. Dia juga menulis puisi serta surat (semacam surat dari pembaca). Pada edisi November dan Desember 2013 ini, baik "Pengalaman" maupun "Puisi" belum ada yang dimuat, tapi nampaknya Nadya tidak terlalu kecewa.

Yang punya ide untuk mengirimkan tulisan ke redaksi majalah Ummi adalah Nadya sendiri. Ide tersebut muncul setelah membaca majalah Ummi (bagian khusus untuk anak-anak) beberapa edisi. Lalu dia bertanya, bagaimana bisa tulisan-tulisan itu diterbitkan di majalah Ummi. Setelah dijelaskan bahwa tulisan itu dikirim ke redaksi, maka dia pun menulis cerita tentang "pengalaman" dan "puisi", kemudian minta tolong dikirimkan via e-mail.

[+/-] Selengkapnya...

Monday, November 11, 2013

Si Ipman dari BTP

Malam itu saya baru tiba di rumah (BTP) setelah silaturrahim ke rumah orangtua di Rappocini. Ketika masuk rumah, situasi hening. Nadya dan Hilmi sedang duduk di depan meja belajarnya masing-masing. Hilmi tampak menoleh ke arah saya dengan wajah seperti takut. Ketika saya melewati kamar tidur, terlihat pecahan kaca berceceran di atas lantai dan di atas kasur. "Apa yang terjadi?", pikirku. Belum sempat bertanya kepada penghuni rumah, Ummi sudah muncul dari kamar depan sambil memberi penjelasan.

"Tadi Hilmi peragakan jurusnya IPman di atas tempat tidur. Dia pukul kaca itu pakai 2 tangan. Ternyata pecah. Dia juga kaget," cerita Ummi menjelaskan sambil menunjuk lemari kecil tempat tas di bagian pinggir tempat tidur.

Beberapa hari yang lalu saya sedang nonton film Ipman 2. Nadya dan Hilmi juga ikut nonton. Saya biarkan saja. Rasa kagum Hilmi pada sosok IPman membuatnya ingin meniru gaya bertarungnya. Maka jadilah kaca lemari tempat tidur kami sebagai korban. Tapi tidak apa-apa. Dengan sabar, saya bersihkan pecahan kaca yang berhamburan di atas kasur dan lantai.

[+/-] Selengkapnya...

Bakat Menari

Siswa SDIT Ar-Rahmah belajar dari hari senin sampai hari Jum'at. Hari Sabtu dan Ahad adalah hari libur mereka. Pihak sekolah memanfaatkan hari Sabtu untuk kegiatan ekstrakurikuler siswanya. Itupun hanya bagi yang berminat. Ada 2 jenis kegiatan yang ditawarkan, yaitu Taekwondo dan Menari. Di kelas 2 ini, Nadya memilih kegiatan menari untuk ektrakurikulernya.

Nadya memang sangat suka menari. Pada acara penerimaan rapor yang dirangkaikan dengan penamatan siswa kelas VI sekolahnya beberapa bulan lalu, Nadya sangat senang ketika dipercaya bergabung bersama grup menari kelas I. Nadya dan teman-temannya membawakan Tari Pelangi. Karena dasarnya memang sangat menyenangi tarian, sepanjang tampil di atas panggung, Nadya seringkali memperlihatkan senyumnya.

Bukan hanya sejak sekolah di SDIT Ar-Rahmah saja Nadya menari. Dia juga kerap tampil ketika sekolah di PAUD Syakura Kids.

[+/-] Selengkapnya...

Thursday, July 4, 2013

Anak Kader

Ini cerita tahun 2012 lalu, tapi baru sempat dituliskan sekarang. Nadya pernah menyampaikan pendapatnya. Terkait perempuan yang pakai jilbab, Nadya faham bahwa banyak perempuan hanya pakai jilbab sebagai pakaian sekolah saja, bukan pakaian sehari-hari. 

Suatu hari dia menyampaikan perbedaan antara dirinya dengan beberapa teman perempuannya di sekolah (SDIT Ar-Rahmah, Makassar). “Tigaji siswa kelas I yang pakai jilbab bukan hanya di sekolah, di rumah juga, karena anak kader,” ujarnya waktu itu. Yang dia maksud adalah Faizah, Yasmin, dan dirinya sendiri. Mereka bertiga memang adalah anak dari para ibu yang telah mengikuti proses tarbiyah selama bertahun-tahun. Nadya sering melihat kegiatan tarbiyah ibu-ibu tersebut. Itulah yang Nadya maksud sebagai ‘anak kader’, anak dari ibu yang merupakan kader tarbiyah. 


 Nadya mengutarakan hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya selama ini. Melihat kegiatan-kegiatan umminya serta interaksi umminya dengan ummi kedua orang temannya yang lain tadi; Faizah dan Yasmin.

[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA