Tuesday, February 23, 2010

Nanti Allah yang Sembuhkan

Orangtua seringkali dibuat 'surprise' oleh anak-anaknya, terutama saat mereka masih dalam usia emasnya (usia di bawah 5 tahun). Surprise itu bisa timbul dari ucapan mereka atau dari perilaku mereka. Kemarin, Hilmi kembali mengejutkan umminya.

Setelah mengantar kakaknya ke sekolah, Hilmi dan Ummi pulang ke rumah. Di perjalanan, Hilmi terjatuh. Kakinya terkilir. Baju dan celananya kotor karena debu.

Setibanya di rumah, Ummi membawa Hilmi ke kamar mandi untuk mencuci kakinya serta membersihkan debu yang melekat di sekitar bagian yang terkilir. Hilmi meringis karena kakinya terasa perih kena air.

Ummi lalu menawarkan Hilmi untuk mengoleskan minyak gosok pada kaki yang terkilir tersebut, tapi Hilmi menolak dengan tegas. "Tidak usah, Ummi",serunya menolak. Ummi terus mengulang-ulang tawarannya pada Hilmi. "Biar cepat sembuh,Nak. Kasi minyak gosok ya? Sedikit saja", bujuk Ummi. Tiap kali Ummi menawarkan, Hilmi selalu menolak hingga keluar seuntai 'mutiara' dari ucapannya (meskipun itu adalah bagian dari 'usahanya' untuk menolak diberi minyak gosok). "Biarkan saja lukanya, Ummi. Tidak usah dikasi minyak gosok. nanti Allah yang sembuhkan". Subhaanallaah....

[+/-] Selengkapnya...

Monday, February 15, 2010

Lagu-lagu

Sudah banyak lagu baru yang dipelajari oleh Nadya & Hilmi di tempat ngaji dan di sekolah Nadya (PAUD Syakura). Semuanya lagu yang bermuatan pendidikan sekaligus hiburan. Ada lagu tentang 'cara berdoa', lagu tentang 'sholat 5 waktu', lagu 'sampai jumpa', dan lain-lain. Iramanya macam-macam. Di antaranya, ada yang diadopsi dari lagu betawi.

Lagu-1: sampai jumpa  ngaji
Ilal-liqo’ (2x)
Sampai berjumpa lagi

Kita bertemu karena Allah
Kita berpisah karena Allah
Kita bertemu karena Allah
Kita berpisah karena Allah

Ilal-liqo’ (2x)
Sampai berjumpa lagi, insya Allah
Buat apa susah (2x)
Susah itu tak ada gunanya
Buat apa susah (2x)
Ngaji itu banyak pahalanya

Lagu-2: betawi  ngaji
Ketika aku masih kecil
Kutak tahu apa itu al-qur’an
Kubuka-bu..ka (2x)
Tak tahunya, eh,eh…
Asyik juga
Sekarang aku sudah besar
Kutahu apa itu al-qur’an
Kubaca-ba..ca (2x)
Tak tahunya, eh,eh…
Asyik juga

Lagu-3: sholat wajib  ngaji
Tak lupa tugasku setiap hari
Sembahyang wajibku yang lima kali
Subuh, dhuhur, ashar…
Maghrib & isya…
Tak mungkin aku lupa
Selama-lamanya

Lagu-4: berdo’a  ngaji
Kalau aku berdo’a
Kuangkat tanganku
Dengan suara lembut
Tidak berteriak
Berdo’a sungguh-sungguh agar dikabulkan
Segala permohonan
hamba yang beriman

Lagu-5: suara mobil  PAUD Syakura-Kids
Din…din…din…
Suara mobilku
Dot..dot..dot…
Suara mobilmu
Din-din-dot-dot…(2x)
Suara semua

[+/-] Selengkapnya...

Tuesday, February 2, 2010

Seputar Fungsi Anatomi Tubuh

Nadya sudah sering bertanya tentang anatomi tubuh. Dia pernah menanyakan nama dari beberapa bagian tubuhnya. Pusar, jidat, tete' (buah dada), hingga bagian tubuh tempat keluarnya air seni dan tinja. Pertanyaan seputar nama-nama bagian tubuh itu diajukannya sejak berusia tiga tahun. Akhir-akhir ini, Nadya mulai menanyakan hal-hal yang lebih spesifik lagi. Dia menanyakan fungsi dari beberapa bagian tubuhnya.

Suatu malam, Nadya mengulang pelajaran ngajinya di rumah. Dia sudah tiba pada huruf ‘tsa’, huruf keempat dari huruf hijaiyah. Pengucapannya yang benar diajarkan oleh Ummi padanya. “coba sebut ‘sa’, tapi sambil menggigit lidah”, ajak Ummi mengarahkan. Akhirnya Nadya bisa. Setelah lelah belajar, Nadya tidur-tiduran di kasur sambil mengulang-ulang menyebut huruf ‘tsa’ tadi. Tiba-tiba Nadya bertanya pada Abi yang juga mengikuti proses belajarnya sejak tadi. “Abi..Abi…Kenapa di dalam mulut ada lidah?
***

Suatu hari, setelah mandi, Nadya melihat Hilmi memegang-megang pusarnya. Tiba-tiba terlintas pertanyaan di kepalanya. Dia pun bertanya pada Ummi. “Ummi, kenapa di perut ada pusar?
***

Pada suatu sore, Nadya dan Hilmi mandi secara bergantian dengan dibantu oleh Abi. Setelah mandi, mereka mengeringkan badan di kamar dengan berbalut handuk masing-masing. Seperti biasa, Nadya lebih dulu dibantu mengenakan pakaian, kemudian Hilmi. Saat pakai baju, Hilmi memain-mainkan buah dadanya (baca: tete’). Nadya memperhatikannya. Tiba-tiba Nadya bertanya pada Abi. “Abi, kenapa semua orang punya tete’?”. Abi tidak bisa menjawab. Malam harinya, pertanyaan itu diulanginya lagi pada Ummi. “Semua ibu-ibu punya tete’ supaya bisa menyusui anak bayinya”, jelas Ummi. “Tapi kenapa laki-laki juga punya tete’?


[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA