Sunday, September 14, 2008

Perkembangan Motorik dan Otak

Sangat sering kelakuan Nadya dan Hilmi membuat kami repot. Saat dibiarkan makan sendiri, seringkali nasi dan lauk dicampur ke dalam gelas minum, lalu diaduk-aduk. Setelah itu semua berantakan dan sangat kotor.
Namun demikian, di sisi lain, itu adalah kegiatan yang dapat melatih saraf motorik mereka. Menuang nasi dari piring ke gelas dengan menggunakan sendok jelas adalah latihan saraf motorik. Begitu pula jika isi dari sebuah gelas dituang ke gelas yang lain. Nampak upaya mereka agar tidak ada yang tumpah. Meskipun lantai dan meja jadi kotor, akhirnya dibiarkan saja.
Perkembangan otak Nadya makin baik sampai hari ini. Terbukti dari mainan berupa angka dan huruf yang dia miliki yang sudah bisa dipasang dengan baik. Pagi tadi, kami menguji kemampuan Nadya memasang huruf-huruf dan angka-angka ke tempatnya masing-masing. Dan...Nadya bisa.

[+/-] Selengkapnya...

Sunday, September 7, 2008

Perilaku Yang Patut Diawasi

Kadang-kadang anak-anak berperilaku nakal, di luar dugaan, atau berbahaya. Wajar. Mereka belum paham terhadap banyak hal.
Kalau sekedar berperilaku nakal, mungkin tidak terlalu merisaukan. Misalnya, menumpahkan sayur yang baru saja dihidangkan, sehingga tidak bisa dikonsumsi lagi. Atau mencabut bunga-bunga yang sedang mekar tanpa tersisa sedikit pun lagi. Ini biasa dilakukan oleh Nadya dan Hilmi. Respon kami? Paling hanya marah, itupun sesaat saja. Setelah itu, hanya mengulangi nasehat pada mereka supaya tidak berbuat itu lagi.
Kalau sekedar berperilaku di luar dugaan, justru cenderung tidak menimbulkan masalah. Bahkan, kadang-kadang membanggakan. Misalnya, tanpa diduga sebelumnya, tiba-tiba saja Nadya berkata: "enaknya masakannya ummi" saat mencicipinya. Atau, ketika Hilmi diberi sepotong roti, serta-merta ia meminta bagian untuk kakaknya. Semua di luar dugaan dan membanggakan kami.
Yang perlu diwaspadai adalah perilaku mereka yang mengarah ke tindakan bahaya. Suatu pagi di awal bulan ini, Nadya sedang main dengan Hilmi di ruang keluarga. Di ruang itu, ada kasur-busa kecil dan beberapa bantal, tv, kursi dan meja, lemari es, dan aneka mainan anak-anak. Tiba-tiba Hilmi berteriak-terian sambil menjerit. Ummi segera menengok ke ruang keluarga. Rupanya, Hilmi berada di bawah kasur sementara Nadya berada di atas kasur sambil menginjak-injaknya. Hilmi juga sering berbuat hal-hal bahaya. Misalnya, berdiri di atas sepeda sambil menari-nari. Selain itu, Hilmi juga sering memukulkan macam-macam benda ke kepala Nadya, seperti mainan, alat dapur, atau sendal.

[+/-] Selengkapnya...

Wednesday, September 3, 2008

Pengalaman Falldown Hilmi

Saat tidur, Nadya dan Hilmi 'banyak goyangnya'. Hadap kiri, hadap kanan, meluk bantal, dan macam-macam gerak lainnya. Tapi dibandingkan dengan Nadya, Hilmi jaug lebih 'atraktif' saat tidur. Even, sejak mau tidur. Hilmi selalu nampak 'repot' mencari posisi yang enak untuk terlelap. Kalau sekian lama belum ketemu posisi yang enak, biasanya Hilmi mulai kesal dan nangis.
Bulan lalu, kebiasaan banyak gerak saat tidur membuat efek lain pada Hilmi. Saat itu, kami lagi nginap di rumah kakek-nenek mereka di Rappocini. Supaya tidak merasa gerah (kepanasan), kami bagi 2 tempat untuk tidur. Abi dan Hilmi di atas ranjang, sementara Ummi dan Nadya pakai kasur di atas lantai.
Sejak awal, Hilmi mulai banyak gerak, meskipun kami menaruh beberapa bantak di sekelilingnya. Kami kaget pada tengah malam itu ketika mendengar Hilmi nangis setelah bunyi gedebug. Ternyata Hilmi jatuh dari ranjang. Jatuhnya ke tepi ranjang yang agak dekat ke dinding. Jadinya, Hilmi terjepit di antara ranjang dan dinding. Untung Abi cepat tersadar dan segera membantunya.
Pengalaman Hilmi lainnya terjadi kemarin pagi. Abi dan ummi baru saja selesai sahur bersama. Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar bunyi benda jatuh yang diikuti suara tangis Hilmi. Ternyata Hilmi jatuh (lagi) dari ranjang. Fortunately, ada kasur yang dipakai abi tidur di sebelah ranjang, sehingga tidak terlalu berakibat fatal. Namun demikian, di atas mata kiri Hilmi ada sedikit luka. Alhmadulillah, tidak parah.

Mks, 3 Sept '08

[+/-] Selengkapnya...

Nadya Bakat Jadi Fotografer

Banyak obyek telah difoto oleh Nadya. Benda-benda di ruang keluarga, gambar di tv, gambar-gambar buah dan hewan di buku, dan sebagainya. Dari gayanya memotret dan cara memilih obyek, bukan mustahil jika nantinya Nadya jadi fotografer profesional. Bakat itu sudah kelihatan sejak sekarang.Abi memang sudah lama punya hp (lagi) setelah hp pertama dicuri. Hp itu sebenarnya dapat difungsikan juga sebagai camera, tapi tidak pernah dipakai untuk itu.
Belum lama ini, dalam bentuk pemberian juga, akhirnya ummi punya juga hp pengganti dari hp yang dicuri bersamaan dengan hp pertama abi. Hp baru ummi ini pun bisa dipakai memotret. Beda dengan abi, ummi langsung pakai untuk memotret obyek. Obyek yang ummi potret adalah anak-anaknya sendiri, Nadya dan Hilmi. Salah satunya untuk keperluan gambar pada layar utama.
Saat dipotret, biasanya Nadya dan Hilmi langsung mau lihat hasilnya. Mereka minta pada ummi untuk melihat sendiri hasilnya.
Dari situ, lama-kelamaan Nadya meminjam hp ummi agak lama. Ternyata, setelah minta diajari cara pakainya dan coba-coba sendiri, akhirnya Nadya bisa memotret sendiri pakai hp ummi.
Banyak obyek telah difoto oleh Nadya. Benda-benda di ruang keluarga, gambar di tv, gambar-gambar buah dan hewan di buku, dan sebagainya. Dari gayanya memotret dan cara memilih obyek, bukan mustahil jika nantinya Nadya jadi fotografer profesional. Bakat itu sudah kelihatan sejak sekarang.

Mks, 1 Sept '08

[+/-] Selengkapnya...

Keluarga NHA

Keluarga NHA