Ada cerita menarik tentang Nadya dan Hilmi di SMP-IT Al-Kautsar. Cerita Nadya berkaitan dengan peringatan, sedangkan cerita Hilmi terkait dengan selera. Keduanya berhubungan dengan seputar makan siang di sekolah itu.
Suatu hari, sepulang dari belajar di Al-Wildan, Nadya ikut Ummi ke Al-Kautsar. Saat waktu istirahat bagi siswa tiba, para siswa segera mengambil paket makan siangnya masing-masing, padahal waktu dhuhur sudah tiba. Tanpa ragu, Nadya spontan berteriak, "sholat dulu". Ummi pun lalu mengingatkan para siswa agar sholat dulu, baru kemudian makan siang. Setelah sholat, dengan ceria mereka langsung melahap hidangan makan siang. Melihat hal itu, Nadya kembali menegur, "baca doa dulu". Lagi-lagi Ummi bertindak untuk mengingatkan siswa agar membaca do'a sebelum makan.
Lain lagi cerita Hilmi. Tidak seperti di rumah, Hilmi sangat senang menghadapi hidangan makan siang di Al-Kautsar. Tentu saja, sekolah tidak menyiapkan khusus buat Hilmi, melainkan jatah Ummi yang dimakan bersama Hilmi. Suatu hari, Ummi dan Hilmi ke Al-Kautsar agak siang. Tiba di Al-Kautsar, Hilmi langsung mencari jatah makan siang Ummi. Ternyata belum ada. Hilmi lantas bertanya pada Ummi, "Mana makanananya Ummi?" Ketika dijawab bahwa belum datang, Hilmi ngamuk. Dia meminta Ummi untuk menelpon katering penyedia makan siang Al-Kautsar. Mungkin Hilmi sudah lapar ataukah sudah tidak sabar melihat lauk apa hari itu yang akan dihidangkan. hehehe...
No comments:
Post a Comment