Nadya yang sedang asyik nonton tv tiba-tiba digelitik kakinya oleh Hilmi. Hilmi memang sering melakukan hal tersebut kalau lagi iseng. Nadya yang nampak tidak merasa geli membuat heran Hilmi yang kemudian bertanya, “kakak tidak geli?” Nadya tegas menjawab,”tidak”. “Kalau 100 orang gelitikin kaki kakak, bagaimana?”, tanya Hilmi lebih lanjut. Nadya yang sok hebat kembali menjawab tidak. “Kalau wan tausan (1000 orang, pen)?” kejar Hilmi. “Tidak”, jawab Nadya,”biar 1 juta orang juga, kakak tidak geli”. Jawaban Nadya membuat Hilmi gerah. Tak mau kalah dengan kakaknya, Hilmi mengeluarkan pertanyaan pamungkas. “Kalau Allah yang gelitikin, bagaimana?”. Nah, lho… Nadya hanya bisa menjawab dengan senyum.
Kala bermain di rumah, Nadya dan Hilmi juga sering berperan sebagai penjaja makanan dan minuman. Pembelinya? Siapa lagi kalau bukan Abi dan Ummi. Belum lama ini, Nadya dan Hilmi sedang main jual-jualan. Mereka nampak bersaing menawarkan makanan dan minuman jualannya. Nadya cukup kreatif dengan menuliskan daftar menu di secarik kertas, lalu menawarkan pada ‘calon pembelinya’. Hilmi tak mau kalah. Sambil membawa makanan jualannya di atas sebuah ‘piring’, dia mencoba menawarkan jualannya. “Beli makanan Hilmi saja, Bi. Hilmi jual makanan yang bikin sendawa”. Hehehe… Hilmi..Hilmi… Mantap mentongi Hilmi.
No comments:
Post a Comment