Terusir. Orang yang mengalami hal ini akan merasakan perih yang tak terkira. Perih karena luka, luka di hati. Orang yang terusir mungkin masih merasa menjadi bagian dari kelompoknya, temannya, atau orang yang dicintainya, tapi mereka tidak merasakan hal yang sama. Lalu perih menjadi sedih.
Kisah yang akan diceritakan berikut ini dialami oleh Hilmi saat mengikuti kegiatan Super Camp baru-baru ini. Kegiatan ini adalah kegiatan rutin SDIT Ar-Rahmah. Hilmi sudah 2 kali mengikuti kegiatan ini, tahun 2016 dan 2017.
Super Camp 2017 dilaksanakan di Bantimurung pada tanggal 2 s.d. 4 November.
Hilmi tergabung dalam regu "Waduk". Seperti regu-regu lainnya, mereka punya yel-yel. Hilmi sudah hafal yel-yel regunya beberapa hari sebelum pelaksanaan Super Camp tersebut. Hilmi juga membawa perlengkapan regu yang ditugaskan kepadanya. Bukti bahwa dia nampak serius mengikuti kegiatan tersebut. Tapi Di tengah-tengah kegiatan perkemahan yang diikutinya itu, Hilmi terusir dari kelompoknya.
Menurut sumber yang dapat dipercaya, Hilmi dan seorang temannya dinilai malas dan sulit diatur oleh teman-teman regunya. Beberapa tugas yang diberikan padanya tidak mau ia kerjakan. Hilmi juga dinilai tidak kompak dengan anggota regu yang lain. Puncaknya, pada malam ke-2 di perkemahan, Hilmi diusir oleh teman-temannya.
Hilmi terusir. Hatinya luka. Dia menangis. Tak ada tempat berteduh di tengah malam yang disirami oleh rintik-rintik hujan. Tak ada tempat untuk tidur. Hilmi terusir.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keluarga NHA

No comments:
Post a Comment