Wednesday, March 10, 2010

Hilmi Mulai Kritis

Kalau aku berdo’a
Kuangkat tanganku
Dengan suara lembut
Tidak berteriak
Berdo’a sungguh-sungguh agar dikabulkan
Segala permohonan
hamba yang beriman


Itulah penggalan lagu yang diajarkan di tempat ngaji Hilmi, Nadya, dan teman-teman mereka. Suatu sore, selepas ngaji, Hilmi bertanya pada ummi. “Koq berdo’anya teriak-teriak, Ummi? Katanya berdo’a harus dengan suara lembut.”

Pada saat yang lain, kami baru saja pulang dari bepergian. Saat itu langit malan sedang cerah. Bintang-bintang tampak menghiasi langit. Hilmi yang jalan beriringan dengan ummi lagi-lagi bertanya sambil menunjuk ke arah langit. “Itu yang menyala namanya apa, Mi?” tanyanya. “Itu namanya bintang”,jawab ummi singkat. ”Seperti lampunya langit di’?

Lain waktu, kami makan siang bersama di rumah. Kebetulan beras yang dimasak ummi kualitasnya rendah. Ketika Hilmi mulai makan, dia berkomentar: “Kenapa nasinya lembek, Ummi? Ummi ndak tau masak, ya?

Demikian halnya ketika - seperti biasanya - Hilmi menunggu Nadya yang sedang belajar di PAUD Syakura Kids. Hilmi & Ummi menemani dan menunggu Nadya hingga selesai belajar. Berhubung akan ada pagelaran/lomba antar siswa PAUD se Depok, Nadya & teman-teman diikutkan lomba menari. Tiap senin, selepas belajar, Nadya & teman-teman diberi porsi latihan oleh ibu guru. Suatu hari, Hilmi ikut menyaksikan latihan itu. Melihat Nadya yang tidak serlalu semangat gerakan tarinya, Hilmi berkomentar, "Loyo kakak".

No comments:

Keluarga NHA

Keluarga NHA