
Sewaktu pulang ke Makassar bulan Mei lalu, keluarga di Makassar heran melihat perubahan pada Hilmi. Hilmi yang dulu pemalu telah berubah menjadi Hilmi yang pemarah. Hilmi yang kalem telah menjelma menjadi Hilmi yang galak.
Kapan Hilmi mulai jadi galak? Sampai dengan tiga bulan lalu, Hilmi masihlah seorang anak yang kalem dan pemalu. Kalau dia diganggu oleh temannya di sekolah atau di tempat mengaji, dia diam saja. Pecinya dilepas, ia diam saja. Tangannya ditarik-tarik, ia hanya menepis tangan temannya kemudian duduk lagi. Hingga suatu saat, Hilmi diajak nonton oleh Rajef, teman barunya yang juga tetangga baru kami. Ternyata yang mereka tonton adalah film kartun Naruto. Sejak saat itu, Hilmi berubah. Dia tidak lagi diam kalau diganggu. Sayangnya, perubahannya tidak sampai di situ. Hilmi menjadi mudah marah. Sedikit saja diganggu, dia langsung bereaksi keras. Hilmi pernah memegang kerah baju anak yang mengganggunya. Dia juga pernah temanya dengan sebilah kayu gara-gara dicolek.
No comments:
Post a Comment