Monday, April 11, 2016

Hilmi dan Guru Ngaji

Hilmi bukan anak nakal. Jauh, sangat jauh dari karakter anak nakal. Hilmi anak baik, tapi bulan Maret lalu dia bermasalah dengan guru ngajinya di sekolah. Ada masalah apa?

Dibandingkan dengan Nadya, Hilmi lebih rajin menghafal Al-qur'an. Cara ngajinya pun sepertinya lebih baik daripada Nadya. Hilmi juga sangat rajin ikut kegiatan belajar Al-qur'an, menghafal Al-qur'an, dan mendalami Al-qur'an melalui program ISC (Islamic Study Center) di sekolahnya. Lalu kenapa Hilmi bermasalah dengan guru ngajinya? 
Foto: Hilmi (paling kiri, depan) sedang sholat 
bersama dengan teman-teman sekelasnya

Hilmi masih terlalu kanak-kanak. Keinginannya untuk main masih jauh lebih besar daripada minat belajarnya. Makanya, main adalah prioritas utamanya.

Suatu hari, waktu belajar wafa (metode belajar Al-qur'an) sudah masuk. Sang guru sudah menyuruh semua siswa untuk duduk rapi dalam ruang kelas. Sebelum masuk waktu pelajaran wafa, Hilmi dan teman-teman sedang menikmati waktu istirahat dengan cara bermain pesawat-pesawat dari kertas.

Beberapa siswa belum mau duduk setelah Sang guru menyuruh mereka duduk untuk memulai pelajaran. Hilmi termasuk diantara mereka. Karena merasa jengkel, Sang guru merebut semua mainan pesawat-pesawat kertas para siswa. Saat mainan Hilmi direbut dan disobek-sobek oleh Sang guru, dia marah. Hilmi mengumpat Sang guru.

No comments:

Keluarga NHA

Keluarga NHA