Ini adalah cerita Aisyah pada awal bulan April yang lalu. Waktu itu, kebersamaan kami berlima (Abi, Ummi, Nadya, Hilmi, dan Aisyah) sejak "di rumah saja" sudah berlangsung selama 2 pekan. Malam itu, kami berkumpul sambil saling bercerita di teras rumah setelah makan malam. Cuaca sedang cerah.
Kebersamaan selama 2 pekan tersebut memang belum pernah kami alami sebelumnya. Biasanya kami baru bisa kumpul sebelum waktu Maghrib saat tiba dar sekolah dan kantor masing-masing. Untuk berkumpul sambil berbagi cerita hampir mustahil isa dilakukan. Maklum semua sudah capek.
Covid-19 yang sudah menyerang wilayah Makassar membuat sekolah dan kampus ditutup. Pembelajaran dipindahkan ke rumah. Semua kegiatan bisa kami lakukan bersama. Sarapan, makan siang, dan makan malam bersama. Sholat Subuh, maghrib, dan Isya berjama'ah. Menata dan membersihkan taman di depan rumah juga sama-sama.
Hal ini membuat Aisyah merasa makin dekat dengan seisi rumah; Abi, Ummi, dan kedua kakaknya. Mungkin karena keakraban yang makin kental itulah, sehingga malam itu tiba-tiba Aisyah menangis saat kami sedang kumpul di teras rumah sembari berbagi cerita. Aisyah menangis sambil bergumam, "Mauka kumpul terus sama keluargaku sampai di akhirat. Tidak mauja' pisah". Ummi hanya bisa menenangkan Aisyah dengan memeluk dan menciumnya. Yang lain tersenyum sambil menahan haru.
Sunday, June 7, 2020
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keluarga NHA

No comments:
Post a Comment