Bulan lalu, kebiasaan banyak gerak saat tidur membuat efek lain pada Hilmi. Saat itu, kami lagi nginap di rumah kakek-nenek mereka di Rappocini. Supaya tidak merasa gerah (kepanasan), kami bagi 2 tempat untuk tidur. Abi dan Hilmi di atas ranjang, sementara Ummi dan Nadya pakai kasur di atas lantai.
Sejak awal, Hilmi mulai banyak gerak, meskipun kami menaruh beberapa bantak di sekelilingnya. Kami kaget pada tengah malam itu ketika mendengar Hilmi nangis setelah bunyi gedebug. Ternyata Hilmi jatuh dari ranjang. Jatuhnya ke tepi ranjang yang agak dekat ke dinding. Jadinya, Hilmi terjepit di antara ranjang dan dinding. Untung Abi cepat tersadar dan segera membantunya.
Pengalaman Hilmi lainnya terjadi kemarin pagi. Abi dan ummi baru saja selesai sahur bersama. Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar bunyi benda jatuh yang diikuti suara tangis Hilmi. Ternyata Hilmi jatuh (lagi) dari ranjang. Fortunately, ada kasur yang dipakai abi tidur di sebelah ranjang, sehingga tidak terlalu berakibat fatal. Namun demikian, di atas mata kiri Hilmi ada sedikit luka. Alhmadulillah, tidak parah.
Mks, 3 Sept '08
No comments:
Post a Comment