Wednesday, October 22, 2008

"Bahagiaki pasti..."

Biasanya, pelangi hanya bisa kita lihat di atas kepala orang lain, bukan di atas kepala kita. Itupun hanya bisa dilihat sesaat setelah hujan turun. Tapi hari itu, pelangi betul-betul terasa berada di atas kepala abi, ketika hujan sudah lama tidak turun membasahi Makassar.
Sabtu sore, abi, ummi, Nadya, dan Hilmi sedang dalam perjalanan dari BTP menuju rumah kakek dan nenek di Rappocini. Motor yang kami kendarai harus berhenti di persimpangan Jl.Hertasning dan Jl.AP.Pettarani, tepatnya pada lajur kiri samping gedung DPRD Makassar. Kami berhenti tepat di samping kanan pengendara motor yang lain, sepasang muda-mudi usia tiga puluhan tahun. Sejak kami berhenti, mereka menoleh ke arah kami dan terus-menerus memandang Nadya dan Hilmi. Pandangannya berganti-ganti ke arah lampu lalu-lintas dan ke arah Nadya dan Hilmi. Rupanya Nadya juga memandang ke arah kedua orang tersebut. Anak muda itu yang paling betah memandang kedua bocah kami. Bahkan dia beberapa kali menggoda Nadya dengan senyam-senyum pada Nadya. Nadya malu-malu dan bersembunyi di belakang punggung abi. Kepada Hilmi yang sedang tidur dipangkuan ummi, anak muda itu hanya berkomentar:"enaknya tidurnya itu yang satu", sambil mengarahkan pandangan ke arah Hilmi.
Agar tidak terkesan sombong, sesekali abi menoleh ke arah anak muda itu sambil tersenyum.
Menjelang lampu hijau menyala, tiba-tiba anak muda itu mencolek lengan abi (abi diko'bi') sambil berujar serius:"bahagiaki pasti jadi laki-laki di'?"
Abi jadi salah tingkah, sambil menimpali:"oo..tentu donk.."
Belum hilang rasa terkesan abi akan kalimat anak muda itu, dia lanjutka lagi kalimatnya:"perhiasan paling indah di dunia itu, pak".
Lampu hijau pun menyala dan mereka berlalu. Kami pun berlalu menuju arah Jl.Rappocini.
Di sepanjang sisa perjalanan kami ke rumah kakek-nenek, ummi terus menggoda abi dari belakang:"bahagiaki' bedeng jadi laki-laki, abi?hehehe...".
Sepertinya, mereka adalah sepasang pengantin baru yang sudah merindukan hadirnya bocah dalam keluarga mereka. Semoga Allah segera menganugerahkan mereka anak-anak soleh dan solihah yang akan menjadikan mereka 'bahagia sebagai orangtua', aamin...

No comments:

Keluarga NHA

Keluarga NHA