Kalau beli mainan, seringkali kami sengaja bedakan karena Hilmi laki-laki sedangkan Nadya perempuan. Ketertarikannya berbeda. Nadya suka boneka dan mainan masak-memasak. Hilmi suka mobil-mobilan melebihi yang lainnya. Untuk jenis mainan berbeda seperti itu kami hanya beli satu.
Ada juga mainan yang harus kami beli 2 buah. Satu bola untuk Nadya dan satu untuk Hilmi. Warnanya berbeda agar bisa diidentifikasi kepemilikannya. Pensil dan buku juga kami beli 2 atau lebih.
Namun demikian, rebut-rebutan mainan atau alat tulis tetap saja terjadi. Mereka sering berebut untuk 1 jenis mainan atau untuk 1 jenis alat tulis. Kalau sudah begitu, abi dan ummi harus turun tangan. Bahkan seringkali abi marah berlebihan pada salah satunya terutama pada sang kakak (Nadya). Nah, kalau Nadya sudah nangis karena dimarahi, Hilmi merelakan mainan yang tadi diperebutkan diberikan pada kakaknya. Tidak hanya sampai di situ. Hilmi melanjutkan dengan berteriak keras pada abi untuk menunjukkan bahwa dia marah pada abi karena memarahi kakaknya.
Pada kesempatan lain, Hilmi yang berebut mainan dengan temannya kebetulan tidak dapat mainan itu. Nadya bereaksi dengan membela adiknya sambil mencoba mengambil mainan itu dari tangan teman Hilmi.
Itulah bentuk saling membela di antara mereka.
No comments:
Post a Comment