Kalau bicara, susunan kalimatnya sudah lumayan teratur.
Sekarang, Nadya makin intens belajar menulis dan mengenal huruf dan angka. Apalagi sejak dia punya meja belajar sendiri.
Sebelum punya meja belajar sendiri, dia berinisiatif sendiri mencari tempat belajar. Biasanya dia mau menulis di atas meja sambil duduk di kursi. Motivasinya kuat untuk belajar menulis. Ini terbukti dari kreativitasnya mencari tempat duduk. Suatu saat pakai sofa. Karena kurang pas dengan mejanya (meja dan sofa hampir sama tinggi), dia coba tempat hiasan dari bahan porselin, kebetulan agak besar. Kalau sudah bosan, kadang-kadang pakai kotak tempat mainan yang dibalik.
Belum lama ini, ummi meminta meja belajarnya waktu masih SD yang ada di Bulukumba agar dibawa ke Makassar. Kebetulan Om Iwan ada di Bulukumba. Akhirnya meja belajar itupun tiba di BTP. Nadya sangat senang memiliki meja belajar, meskipun bekas dipakai ummi dulu. Mejanya lumayan tahan, dipakai oleh 2 generasi. Semoga, meja belakar itu bisa mencetak Ketua-ketua OSIS yang baru seperti ummi dulu, aamin...
Met ultah, anakku. Semoga kamu tumbuh menjadi anak shalihah kebanggaan abi dan ummi. Kita tidak memeriahkan ultahmu dengan acara meriah, bahkan tidak ada 'tiup lilin' dan 'potong kue'. Tapi abi sudah memberikan kado buatmu, kan? Semoga bermanfaat.
Kamu harus bersyukur karena masih bisa dapat kado dari abi dan ummi. Saudara-saudaramu di Palestina yang ber-ultah saat ini hanya dapat merasakan ancaman bom dan rudal milik tentara Israel la'natullaah 'alayhim.
No comments:
Post a Comment