Sebenarnya kebiasaan Hilmi ini sudah lama kami tahu. Bahkan keluarga yang lain juga sudah tahu dan sudah pernah merasakannya. Hilmi gemar menggigit. Awalnya, menggigit “apapun”, lama-kelamaan berkembang menjadi “siapapun”.
Efek gigitan Hilmi juga tidak main-main. Seringkali gigitan Hilmi berbekas di kulit, di tangannya Abi, di perutnya Ummi, bahkan di punggunga Nadya.
Sejak kira-kira dua bulan lalu, awal Hilmi mulai gemar menggigit, kelihatannya hanya sekedar sebagai kegemaran, karena suka saja, kemudian jadi kebiasaan. Namun akhir-akhir ini, menjadi agak mengkhawatirkan. Hilmi mulai menggunakan gigitannya sebagai “senjata”. Hilmi memang paling dekat dengan umminya. Dia tidak senang kalo Nadya bermanja-manja dengan ummi. Kalo Hilmi butuh ummi, tapi Nadya ada dipangkuannya, maka Hilmi mulai bereaksi. Dia mendekat ke ummi, minta dipeluk atau dipangku sambil mendorong-dorong Nadya agar segera menjauh dari ummi. Kalo Nadya tidak bergeser, maka Hilmi bereaksi lebih keras. Dia menggigit Nadya.
Pada kesempatan lain, ketika Nadya sedang belajar menggambar bersama ummi, Hilmi datang mengganggu. Dia merampas pensil Nadya. Ummi mengalihkan perhatiannya dengan mengambil pensil lain untuk Hilmi. Ternyata Hilmi duduki kertas gambar. Ummi ambil kertas lain, lalu Ummi dan Nadya mulai lagi menggambar. Merasa usahanya tidak berhasil, Hilmi menggigit Nadya. Nadya berteriak kesakitan. Ummi menegur Hilmi, “jangan Hilmi, tidak boleh gigit kakak”. Dapat teguran ummi, malah Hilmi mendekat dan menggigit ummi. Wah, anak abi semakin ganas rupanya...ck..ck..ck..
Wednesday, May 28, 2008
Gangguma’, Kugigikko !
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keluarga NHA

No comments:
Post a Comment