"Mainanku itu, dik", "anuku itu", "abi, ambilkanka bolaku sama ade' Hilmi". Kalimat-kalimat itu sering diucapkan Nadya ketika mau mengambil mainan atau sesuatu yang sedang dipegang adiknya. Kadang-kadang malah langsung merampasnya dari tangan adiknya. Tapi, sore tadi agak berbeda. Nadya mencoba 'berdiplomasi'.
Menurut informasi dari ummi, bola-karet-berduri yang selama ini 'tersimpan' rapih di bawah ranjang di kamar, ditemukan Hilmi dan kemudian dimainkannya. Bola-karet itu berwarna merah. Dulu, abi membeli 2 bola-karet-berduri seperti itu. Satu warna merah, dan lainnya warna biru. Sesuai keinginan masing-masing, disepakati bahwa bola merah milik Nadya dan bola biru punya Hilmi.
Setelah dipakai beberapa lama, bola biru bocor dan tidak pernah dipakai lagi. Yang warna merah pun menggelinding jauh ke bawah ranjang di kamar. Akhirnya, bola merah itu pun 'bersemayam' di sana.
Sebagaimana biasanya, mainan yang sudah lama tidak digunakan tentunya akan dirindukan. Wajar kiranya, saat melihat bola itu, Hilmi mengambilnya dan mengklaim sebagai miliknya. Dia pun bebas memainkannya sendiri. Saat coba diminta oleh Nadya, Hilmi tidak memberikannya. Nadya kemudian cukup puas dengan memainkan bola lain, sebuah bola pingpong yang ukurannya jauh lebih kecil dari bola-karet tadi.
Sore hari, saat abi sudah bergabung dengan anak-anak, Hilmi sedang asyik kembali memainkan bola-karetnya. Tiba-tiba Nadya memintanya. "Saya lagi, ade'. Hilmi dari tadiji main bola itu", bujuk Nadya pada adiknya. Hilmi tidak bergeming. Abi dan ummi juga mencoba membujuk Hilmi, tapi tidak berhasil. Tiba-tiba Nadya angkat bicara lagi. "Kukira Hilmi suka bola warna biru. Waktu dibelikan adik Hilmi mau bola biru. Kenapa ade' Hilmi main bola merah?", tanya Nadya retoris. Rupanya, Nadya mencoba mengingatkan kami semua bahwa sebenarnya bola-merah yang sedang dimainkan Hilmi itu adalah miliknya. Maka seharusnya, bola itu diberikan padanya. Kira-kira begitu maksud perkataan Nadya tadi. Tapi, begitulah cara Nadya meminta untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, lebih diplomatis. Ck..ck..ck..Nadya memang makin cerdas.
Wednesday, May 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keluarga NHA

No comments:
Post a Comment