Wednesday, May 13, 2009

Antara Kasihan dan Bangga

Pekan lalu, ummi mengikuti pengajian di rumah teman akrabnya di daerah Paccerakkang, Makassar. Saya, Nadya, dan Hilmi juga ikut. Sambil menunggu ummi yang sedang serius dengan teman-temannya, Nadya dan Hilmi main dengan anak-anak yang lain.
Beberapa saat kemudian, sebuah gerobak bakso lewat di depan rumah tempat anak-anak main. Salah seorang di antara mereka memanggil penjual bakso tersebut dan memesan 1 tusuk bakso. Melihat ada yang beli bakso, anak-anak yang lain ngiler juga. Mereka bergegas ke dalam rumah meminta uang pada ibunya masing-masing kemudian segera memesan bakso tusuk.
Saya tergerak mencari-cari Nadya. Mungkin kalau saya tawari, dia mau juga makan bakso. Hilmi yang ada di dekat saya sedang sibuk dengan mainannya. Saat beranjak mencari Nadya, dari jauh terlihat Nadya berada di antara anak-anak yang sedang makan bakso dan sedang menunggu bakso pesanannya. Wajahnya memelas sambil silih-berganti memandang bakso dan penjualnya serta anak-anak yang sedang makan bakso. Rupanya dia ngiler juga. Tapi dia tidak minta bakso temannya, tidak mencari saya atau umminya untuk minta uang, apalagi langsung memesan bakso ke penjualnya. Dia hanya berdiri mematung di tempatnya.
Saya kasian melihat pemandangan itu dan segera menghampirinya. Dengan lembut dan penuh kasih sayang disertai rasa kasihan, saya tanyakan keinginannya untuk makan bakso tusuk dan dia mengiyakan. Bersama Hilmi, dia pun makan bakso beserta teman-temannya yang lain.
Nadya dan Hilmi memang tidak terbiasa dengan jajanan yang lalu-lalang di sekitarnya. Jika ada penjual mainan anak lewat di depan rumah, sementara mereka sedang main di teras, mereka hanya menyahut,"adaji mainanku mas" sambil melanjutkan bermain. Kalaupun ada yang kelihatan menarik dari mainan yang dijual itu, mereka hanya memandang sampai penjula mainan itu berlalu dari pandangannya.
Kalau ada penjual es krim 'memanggil-manggil' sambil mondar-mandir di depan rumah dan mereka mendengarnya, mereka hanya berujar "tidakji, mas. nanti batuk".

No comments:

Keluarga NHA

Keluarga NHA