Pada suatu siang, kira-kira dua pekan lalu, ummi sedang shalat sementara abi lagi disibukkan oleh suatu urusan. Dari ruang tamu, Hilmi mencari-cari orang yang bisa memperbaiki mainannya yang sedang rusak. Bagian penutup mobil-mobilannya terlepas. Hilmi minta bantuan ummi, tapi ummi sedang shalat. Hilmi minta tolong pada abi, tapi tidak dipenuhi. Hilmi mulai marah dan merengek-rengek.
Nadya yang sedang tidur-tiduran di kursi panjang ruang tamu merasa iba pada adiknya. Dia segera memanggil adiknya dan menawarkan bantuan. "Immi, cini dek".
Pada kesempatan lain, ketika Hilmi nangis ingin segera dibuatkan susu, Nadya membujuk adiknya sembari menenangkannya, "sabas ya..sabas ya..(maksudnya: sabar)".
Pekan lalu, sikap dewasa Nadya nampak dalam bentuk lain. Setelah selesai mandi, ummi menyuruh Nadya ke kamar untuk mengambil baju dan celana. Agak lama ditunggu, Nadya tidak keluar kamar juga. Ketika ditengok ke kamar, ternyata Nadya sedang mencoba memakai sendiri celananya. Dan rupanya dia berhasil. Dia punya cara sendiri untuk bisa pakai celana. Dia duduk di tepi ranjang, kemudian memasukkan kakinya satu per satu ke dalam celana dan mengakatnya sedikit hingga lutut. Selanjutnya Nadya turun dari ranjang, kemudian menaikkan celananya hingga terpasang rapi.
Wednesday, June 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keluarga NHA

No comments:
Post a Comment