
Usut punya usut, ternyata kutu di kepala Nadya bersumber dari teman sepermainannya, Yulia. Menurut informasi dari ‘nenek’, tuan rumah tempat kami ngekost, Yulia yang berseblahan rumah dengannya itu sudah lama punya kutu, tepatnya sarang kutu di kepalanya.
Kemungkinan binatang menjijikkan sekaligus merepotkan itu pindah dari kepala Yulia ke kepala Nadya saat sering main bersama. Maklum, mereka sering sekali berdekatan kepala saat main boneka bersama, atau main tidur-tiduran.
Ummi mencoba menelusuri helai demi helai rambut Nadya. Ummi berharap bisa menemukan semua kutu yang ada di kepala Nadya. Hasilnya tidak memuaskan. Nadya tetap garuk-garuk kepala malam harinya, padahal Ummi sudah merasa tidak melewatkan satu helaipun rambut Nadya. Akhirnya, kami memutuskan untuk membasmi kutu Nadya dengan peditoks. Obat ini diyakini banyak orang mampu memberantas kutu sekalian dengan telur-telurnya.
Esoknya, Ummi membeli peditoks di ITC Depok. Harganya sangat murah, Rp 1.000,- per botol kecil, cukup untuk membasmi kutu 10 orang. Malam harinya, peditoks dilumurkan pada kepala Nadya, lalu dibungkus kain. Alhamdulillah, hasilnya langsung kelihatan. Setelah diperiksa, kutu dan telurnya sama sekali sudah hilang dari kepala Nadya.
Masalah belum selesai. Sumbernya belum dibasmi. Yah, kepala Yulia, teman Nadya. Sampai tulisan ini dibuat, kami belum menemukan cara yang tepat untuk memberi Yulia peditoks. Kami khawatir, ibunya tersinggung.
No comments:
Post a Comment